Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini meluapkan kemarahannya saat menggelar rapat evaluasi dan pencocokan data penyaluran dana bantuan sosial (bansos) di Jember pada Sabtu (28/8/2021). Diketahui, bansos dari pemerintah pusat itu ditujukan kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi.

Rapat digelar di sela-sela kunjungan kerja Risma. Bertempat di salah satu hotel di Jember yang turut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Jember, Kapolres, Dandim, serta pejabat bank penyalur bansos. Dalam pertemuan itu, Risma memarahi pejabat bank mandiri yang bertugas menyalurkan bantuan bagi masyarakat miskin terdampak pandemi.

Risma menilai, pejabat bank tersebut lamban dan berbelit-belit dalam menyalurkan bantuan yang sudah dititipkan pemerintah ke bank tersebut. Ia juga terkejut, karena total ada 8 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di tahap 1 dan 2 yang belum dicairkan. Padahal, Kemensos sudah berupaya keras agar dana tersebut bisa tersalurkan ke rekening bank pada akhir Maret 2021 sesuai jadwal.

Sementara, Pejabat bank Mandiri berusaha untuk memberi berbagai penjelasan tentang penyebab penyaluran bantuan tidak bisa segera dilakukan. Di antaranya alasan teknis perbankan. Namun, penjelasan itu justru membuat Risma semakin marah. Lambatnya penyaluran bantuan oleh bank Mandiri, dinilai berbahaya. Sebab, jika sampai beberapa minggu ke depan belum juga dicairkan, maka bantuan akan hangus.

Mantan Walikota Surabaya ini mengingatkan, kelambanan penyaluran bantuan oleh bank Mandiri akan menyengsarakan rakyat miskin. Ia mengeluhkan, selama ini pemerintah kerap disalahkan ketika ada warga miskin yang belum tersentuh bantuan. Padahal, bank yang diamanahi justru lambat menyalurkan bantuan yang sudah disiapkan. Ia pun meminta bank Mandiri untuk menuntaskan pencairan bansos untuk seluruh KPM dalam waktu 2 hari kerja ke depan.(adp)