Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember telah memetakan beberapa kerawanan dalam Pilkada 2024. Bawaslu mencatat, kerawanan di Jember termasuk tinggi dalam hal netralitas ASN. Bahkan tertinggi di Jawa Timur

Hal itu dikatakan Anggota Bawaslu Jember, Wiwin Riza Kurnia, Senin (19/8/24) dalam Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024.

Wiwin menyebut, dalam pemetaan kerawanan, Bawaslu mengolah data dari berbagai instansi terkait dari pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada sebelumnya. Harapannya, dengan menyampaikan peta kerawanan kepada khalayak, masyarakat bisa turut mengawasi sebagai bentuk mitigasi.

Bawaslu mencatat, banyak masyarakat atau ASN yang tidak tahu bahwa menggaungkan salam yang sebenarnya dilarang dalam masa Pemilu. Dalam bermedia sosial ASN cenderung kurang bijak.

Bagaimana sikap ASN dalam membagikan informasi terkait keberpihakan, postingan, like, vote dan sebagainya yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Hal itu menjadi atensi khusus Bawaslu melakukan patroli pengawasan digital.

Untuk sanksi, bentuknya bermacam-macam tergantung tingkat pelanggarannya. Itupun yang berhak memberikan sanksi adalah KASN. Bawaslu sebatas memberikan rekomendasi.

Selain netralitas ASN, Bawaslu memetakan da 8 kerawanan lainnya dalam Pilkada, antara lain perselisihan hasil pemilu, pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, proses pungut hitung suara tidak sesuai ketentuan, politik uang, intimidasi terhadap penyelenggara pemilu, hitung suara ulang, komplain saksi, dan bencana alam.(thn)