Justyn Vicky Binaragawan asal Jember yang meninggal di Bali setelah mengalami kecelakaan saat angkat beban, telah dimakamkan di pemakaman keluarga, Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Jember Senin (17/7/23).

Sia, Ibu dari lelaki yang bernama asli Herman Fauzi, Senin (24/7/23) menceritakan, dirinya sempat melakukan panggilan video saat anaknya dirawat di rumah sakit di Bali pasca mengalami kecelakaan.

Almarhum sempat berpesan agar ibunya tidak kawatir, karena setelah menjalani operasi ia akan segera sembuh. Vicky mengalami patah tulang leher akibat tertimpa beban seberat 210 kilogram.

Sang ibu sempat menemani anaknya dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi, namun sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Vicky kemudian meninggal dunia setelah menjalani operasi pada Senin (17/7) pekan lalu.

Sia menuturkan, dulunya anak pertamanya itu bekerja sebagai tukang pangkas rambut di dekat rumahnya. Pemuda kelahiran tahun 1989 itu memiliki hobi bermain sepak bola. Ia dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah semasa hidupnya.

Ibunya mengatakan, sejak tahun 2010 Vicky memutuskan merantau ke Bali karena ingin mendapat kehidupan yang lebih baik. Di Bali, ia sempat bekerja juga sebagai tukang pangkas rambut. Sepengetahuan ibunya, Vicky juga bekerja sebagai seorang binaragawan.

Sementara itu, Muhammad Shaleh, lelaki paruh baya yang mengenalkan Vicky pada dunia angkat beban sekitar tahun 2009 silam mengaku sangat kehilangan. Shaleh dulu sempat menjadi pelatih Vicky di tempat gym miliknya di Kalisat.

Semasa hidup sosok Vicky selalu konsisten dan tekun. Ia dengan kegigihannya bila sudah berkemauan, maka hal itu akan dikejar sampi terwujud meski banyak rintangan.

Sebagai informasi, Justyn Vicky pernah meraih juara 1 (satu) untuk International Fitness and Bodybuilding Federation 2018. Selain itu, Justyn Vicky juga pernah menjadi juara 1 (satu) angkat beban 65 kg dan ikut kontes Ultimate Body Contest di tahun 2011.(thn)