CERITA ELY DAN COVID-19: TERPAPAR SEKELUARGA SAMPAI IBUNYA MENINGGAL

CERITA ELY DAN COVID-19: TERPAPAR SEKELUARGA SAMPAI IBUNYA MENINGGAL

CERITA ELY DAN COVID-19: TERPAPAR SEKELUARGA SAMPAI IBUNYA MENINGGAL

Pengalaman terpapar Covid-19 sekeluarga dialami oleh Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, Nur Elya Anggraini. Kepada reporter K Radio, ia berbagi pengalaman saat keluarganya di Bangkalan terpapar Covid-19 pada awal Juni 2021.

Perempuan yang akrab disapa Ely ini mengatakan, virus corona awalnya menyerang ibunya pada 7 Juni lalu dengan menunjukkan gejala flu, demam, radang tenggorokan, badan menggigil dan linu di sekujur tubuh. Secara bergantian, 2 adik Ely merawat ibunya. Namun hanya berselang 2 hari, kedua adiknya juga mengalami gejala yang sama.

Kondisi itu membuat Ely curiga bahwa keluarganya terpapar Covid-19. Ia pun langsung memindahkan anak-anaknya ke luar kota untuk meminimalisir penularan. Hanya sehari setelah pulang ke rumah pasca dinas dari luar kota, ia juga mulai merasakan gejala yang sama. Karena itu, keesokan harinya, ia menjalani tes PCR dan dinyatakan positif Covid-19.

Keesokan harinya, Ely membawa seluruh keluarganya untuk menjalani tes PCR di Puskesmas. Hasilnya, seluruh anggota keluarganya juga terkonfirmasi positif Covid-19. Ibunya langsung dibawa ke Rumah Sakit Lapangan (RSL) Indrapura, Surabaya, yang memang didirikan khusus untuk menangani Covid-19.

Namun dalam waktu yang singkat, kondisi ibunya semakin memburuk dan akhirnya dirujuk ke RSD dr. Soetomo, Surabaya. Sayangnya, penumpukan pasien di rumah sakit tersebut membuat ibunya tidak mendapat bantuan alat nafas selama tiga hari dirawat. Hal itu karena ketersediaan ventilator yang sudah habis.

Selama waktu tersebut, kakak perempuan Ely yang tidak terpapar Covid-19, terus berupaya berkeliling mencari rumah sakit yang masih memiliki persediaan ventilator. Mereka kemudian mendapatkan info soal ruang perawatan dengan ventilator di RSUD Lawang, Malang dan segera memindahkan ibunya kesana. Namun keesokan harinya, pada 24 Juni 2021, nyawa ibundanya tidak terselamatkan.

Karena terpapar Covid-19, Ely dan 2 adiknya hanya bisa melihat pemakaman ibunya melalui video call. Hanya kakaknya yang bisa ikut melakukan prosesi memandikan dan memakamkan jenazah ibunya lengkap dengan pakaian hazmat. Saat ini, ia dan saudara-saudaranya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Namun mereka masih menjalani isolasi mandiri sambil menyiapkan mental untuk kembali ke rumah di Bangkalan. Berkaca dari pengalamannya, ia berpesan agar masyarakat benar-benar waspada terhadap bahaya Covid-19.(adp)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B