DOSA MEDIA DALAM GLORIFIKASI SOSOK SAIPUL JAMIL, MANTAN NAPI KASUS PEDOFILIA

DOSA MEDIA DALAM GLORIFIKASI SOSOK SAIPUL JAMIL, MANTAN NAPI KASUS PEDOFILIA

DOSA MEDIA DALAM GLORIFIKASI SOSOK SAIPUL JAMIL, MANTAN NAPI KASUS PEDOFILIA

Tampilnya selebritas Saipul Jamil di berbagai media massa usai menyelesaikan masa hukumannya, terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Berbagai pihak menilai selebrasi serta pemberian ruang tampil bagi mantan narapidana kasus pedofilia dan penyuapan hakim ini menjadi bukti tidak pekanya media terhadap kasus-kasus yang sensitif di masyarakat. Tema itu pun diperbincangkan dalam diskusi daring yang digelar Unit Pers Mahasiswa Milenium UIN KHAS Jember bekerja sama dengan 3 organisasi mahasiswa, yakni HMI, PMII dan GMNI pada Senin (13/9/2021) sore.

Aktivis GMNI Jember, Daviana Rizka, menyampaikan media seharusnya menunjukkan keberpihakannya terhadap korban. Ia menyoroti beberapa media yang sering menggunakan diksi cenderung memojokkan korban dalam sejumlah kasus kekerasan seksual. Padahal, pemberitaan media yang tidak bijak itu berpotensi memperparah trauma bagi penyintas atau korban kekerasan seksual.

Berdasarkan prinsip jurnalistik, Daviana berharap media selalu menggunakan perspektif advokasi terhadap korban. Sebab, hal ini akan membawa dampak luas dalam rangka memutus mata rantai kekerasan seksual.

3 organisasi mahasiswa yang terlibat dalam acara tersebut juga kompak menyayangkan masih lambatnya pembahasan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di DPR. Padahal, regulasi tersebut diharapkan bisa memutus mata rantai kekerasan seksual serta menunjukkan keberpihakan negara terhadap korban atau penyintas kekerasan seksual di Indonesia.(adp)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B