DP3AKB JEMBER AJAK PERAN AKTIF MASYARAKAT TINGKATKAN KESADARAN KESPRO REMAJA

DP3AKB JEMBER AJAK PERAN AKTIF MASYARAKAT TINGKATKAN KESADARAN KESPRO REMAJA

DP3AKB JEMBER AJAK PERAN AKTIF MASYARAKAT TINGKATKAN KESADARAN KESPRO REMAJA

Jember dikenal sebagai salah satu Kabupaten dengan tingkat perkawinan anak yang tinggi. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama (PA) Jember pada 2020, sekitar 1.400 dari 21.000 pernikahan di Jember merupakan permohonan dispensasi kawin. Padahal, perkawinan usia dini berisiko tinggi pada kesehatan reproduksi (kespro) anak serta memiliki efek domino yang lain. Kondisi fisik anak di bawah umur yang belum siap untuk melahirkan, bisa menyebabkan kematian pada ibu dan anak. Bahkan dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami stunting.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko, Selasa (29/6/2021) mengatakan, seharusnya seorang anak sedini mungkin dikenalkan tentang kespro. Hal tersebut untuk melindungi dan menumbuhkan kesadaran pada anak dalam menjaga, mengenal dan merawat kespronya.

Suprihandoko melanjutkan, sejauh ini upaya yang dilakukan pihaknya yakni memberikan pusat informasi serta mengadakan konseling bagi remaja. Karena menurutnya, sejak usia 10 tahun, anak perlu didampingi untuk mengenal sistem reproduksi. Ketika dikenalkan sejak dini mengenai kespro, anak maupun remaja akan tahu dan tidak menganggapnya sebagai hal yang tabu.

Selain itu, Suprihandoko menyampaikan bahwa masalah perkawinan anak adalah masalah bersama yang harus diselesaikan secara kolaboratif oleh stakeholder terkait, mulai dari tingkat desa hingga ke pemerintah pusat. Selain itu, dibutuhkan ketegasan pihak di tingkat desa, seperti tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam mencegah pernikahan dini. Karena hal tersebut mengakar secara kultural, khususnya di masyarakat rural, maka dibutuhkan pendekatan yang lebih intensif dan masif.

Suprihandoko tidak menampik jika di masa pandemi, pihaknya mengalami kendala dalam menjalankan program, baik Keluarga Berencana (KB) maupun pencegahan berbagai masalah lain. Namun pihaknya tetap akan intens melakukan program pemberdayaan. Salah satunya dengan program berkelanjutan yang berkerjasama dengan Non-Governmental Organization (NGO). Serta dalam memperingati Hari Keluarga Nasional 2021, pihaknya melaksanakan program sejuta akseptor yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B