Jember mendapat penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Juli 2021. Dengan predikat itu, persoalan pemenuhan hak dan perlindungan anak semakin menjadi sorotan di Kabupaten Jember. Sehingga untuk menjaga predikat tersebut, DP3AKB mencanangkan Forum Anak Jember (FAJ).

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Suprihandoko kepada K Radio, Senin (16/8/2021), mengatakan pihaknya terus berupaya dalam melakukan perlindungan dan pemenuhan hak anak, salah satunya melalui FAJ. Ia mengakui, sejauh ini keterlibatan anak dalam pembahasan rencana pembangunan di Jember belum terfasilitasi dengan baik. Keinginan dan aspirasi anak di Jember nyatanya belum maksimal dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Padahal menurut Suprihandoko, hak-hak anak sudah terlindungi Undang-Undang. Seharusnya ada wadah untuk menampung aspirasi mereka. Maka, dengan hadirnya FAJ, nantinya bisa menjadi tempat anak di Jember bisa dilibatkan dalam Musrenbang. FAJ diharapkan bisa berkembang lebih rinci menjadi Forum Anak Kecamatan, serta Forum Anak Desa dan Kelurahan. Tujuannya agar akselerasi pemenuhan hak anak bisa segera tercapai.

Suprihandoko menambahkan, forum anak diupayakan bisa bersinergi dengan lintas sektor. Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jember bisa memfasilitasi pengarusutamaan hak anak sesuai dengan tupoksi masing-masing. Tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan bekerjasama dengan Non Governmental Organization (NGO) yang juga fokus dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak, termasuk penurunan angka pernikahan dini.

Bagi Suprihandoko, yang terpenting adalah hak anak di Kabupaten Jember bisa terfasilitasi dengan baik. Mulai dari hak pengasuhan, hak pendidikan, fasilitas bermain, hak untuk mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam berbagai perencanaan dan kebijakan untuk pembangunan di Jember.(rex)