Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali diberlakukan sejak tanggal 3 – 20 Juli 2021. Hal itu membuat beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia memperketat aturan sesuai instruksi Mendagri, termasuk di Kabupaten Jember. Menurut pantauan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten, Jember masuk dalam zona merah dengan jumlah kasus aktif sebanyak 1.237 per tanggal 19 Juli 2021. Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Bupati Jember mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait beberapa kebijakan seperti Peniadaan salat Id berjamaah di Masjid.

Beberapa masjid besar di Jember sudah mengikuti SE Bupati Jember dengan meniadakan salat Idul Adha berjamaah di tahun ini. Seperti masjid Jami’ Al- Baitul Amin, masjid Roudhotul Muchlisin, dan masjid Al - Qolam Universitas Muhammadiyah (UM) Jember. Menurut takmir masjid Jami’ Al Baitul Amin, pihaknya sudah melakukan lockdown sejak beberapa hari yang lalu. Bahkan pada perayaan Idul Adha tahun ini, pelaksanaan salat berjamaah ditiadakan dan hanya ada kegiatan penyembelihan hewan kurban oleh beberapa takmir masjid.

Begitupun dengan Masjid Roudhotul Muchlisin yang juga tidak menyelenggarakan salat id berjamaah di tahun ini. Ketua Takmir, Burhan mengatakan, pihaknya hanya melakukan penyembelihan hewan kurban mandiri dengan mengikuti protokol kesehatan ketat. Sementara untuk pembagian daging kurban, pihaknya sudah bekerja sama dengan pengurus di 6 Rukun Warga (RW) setempat.

Teknis pembagian kurban yang sama juga dilakukan oleh pengurus masjid Al-Qolam UM Jember. Humas UM Jember, Kristi Nuraini menjelaskan, di tahun-tahun sebelumnya, masyarakat sekitar diberikan kupon untuk mengambil daging kurban ke masjid Al-Qolam. Namun pada tahun ini, ada panitia khusus yang akan membagikan 450 paket daging kepada warga sekitar. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerumuman, sehingga bisa menekan laju penyebaran Covid-19 terutama pada momentum Idul Adha 1442 H.(ibl)