PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax, menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter mulai 1 April kemarin. Pada hari ke-4, penurunan permintaan Pertamax masih terjadi di berbagai SPBU Kabupaten Jember.

K Radio pun memantau sejumlah SPBU di wilayah kota seperti Achmad Yani, Kreongan, Gajah Mada, dan Gebang pada Senin (4/4/2022) pagi. Terlihat para pengendara roda 2 rela mengantre panjang untuk mengisi Pertalite, berbanding terbalik dengan jalur pengisian Pertamax yang sepi.

Pengawas BBM SPBU Gebang, Muhammad Taufik membenarkan turunnya daya beli masyarakat terhadap BBM Jenis Pertamax. Menurutnya, penurunan pembelian Pertamax mencapai 30% atau sekitar 3.500 – 4.000 liter per hari. Meskipun angka tersebut tidak terlalu signifikan, namun cukup berpengaruh.

Taufik juga membenarkan terkait adanya kenaikan penjualan Pertalite. Ia memprediksi, beberapa pengguna kendaraan bermotor yang sebelumnya menggunakan Pertamax, beralih ke Pertalite. Setidaknya, kenaikan penjualan berada di kisaran 1.000 – 2.000 liter per hari.

Diketahui sebelumnya, di awal pemberlakuan kebijakan kenaikan harga Pertamax, ketersediaan stok BBM Jenis Pertalite sempat menipis. Kekhawatiran masyarakat itupun menimbulkan panic buying dan menyebabkan krisis. Selain itu, jauhnya lokasi pengiriman juga menjadi faktor kelangkaan. Beruntung saat ini stok sudah mulai aman dan normal kembali.(ibl)