Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember memasang 3 tenda darurat di halaman 2 Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 di Jember. Plt Kepala BPBD Jember, M. Jamil saat dikonfirmasi via telepon, Senin (5/7/2021) mengatakan, tenda tersebut dipasang di RS Paru dan RSD dr. Soebandi. Untuk RS Paru dipasang 1 tenda, sedangkan di RSD dr.Soebandi ada 2 tenda.

Menurut Jamil, tenda itu dipergunakan untuk menampung pasien IGD yang diduga positif Covid-19. Mengingat pasien IGD non Covid-19 dan yang diduga terkonfirmasi positif, ditangani secara berbeda. Misalnya ketika menangani pasien yang diduga Covid-19, tenaga kesehatan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan sirkulasi udara ruangan harus baik. Sehingga tenda darurat diperuntukkan bagi pasien IGD yang diduga Covid-19, sampai hasil laboratorium keluar dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Jamil menambahkan, ukuran tenda yang dipasang yakni 6 x 8 meter dengan kapasitas 24 orang. Namun karena kondisi pandemi, maka hanya digunakan separuh dari kapasitas maksimal.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Direktur RSD Soebandi, dr. Hendro Soelistijono menjelaskan, tenda darurat dari pihak BPBD Jember digunakan sebagai ruang observasi pasien. Sebelum nantinya dibawa ke ruang isolasi, jika hasil pemeriksaan menunjukan pasien memang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hendro menyampaikan, hanya ada 2 tempat tidur di ruang IGD khusus pasien Covid-19. Sehingga, pemasangan tenda tersebut sebagai upaya untuk menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien yang diduga Covid-19. Dari 2 tenda yang terpasang, pihaknya baru memanfaatkan 1 tenda yang muat untuk 6 – 8 tempat tidur, karena masih mencukupi.

Selain itu, Hendro menambahkan, meskipun tujuan awal tenda tersebut untuk ruang ovservasi IGD, tidak menutup kemungkinan apabila kapasitas ruang isolasinya penuh, tenda darurat itupun akan dimanfaatkan sebagai ruang perawatan bagi pasien Covid-19.(don)