Tarian Samper Sarong membuka kegiatan peringatan HUT Bhayangkara ke-75 di Gedung Bhayangkara Jalan PB Sudirman, Kecamatan Patrang, Rabu (30/6/2021) pagi. Tarian itu ditampilkan oleh siswi disabilitas dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Jember.

Tarian dengan iringan musik dan lirik berbahasa Madura itu dibawakan apik oleh 4 pelajar tuna rungu asal Jember. Meskipun memiliki keterbatasan dalam pendengaran, tidak menyurutkan semangat mereka belajar menari. Hal itu disampaikan oleh pelatih sekaligus guru SLB Negeri Jember, Sutarti. Hanya dengan berlatih selama 2 minggu, 4 anak didiknya itu mampu menguasai gerakan dalam tarian Samper Sarong. Keterbatasan dalam pendengaran tidak membuat mereka patah semangat dan tetap bisa menghafal tiap gerakan tarian dengan hitungan dalam hati.

Semangat itulah yang membuat Sutarti tidak mengalami kesulitan ketika melatih menari penyandang tuna rungu di SLB Negeri Jember. Selain menari, keempat pelajar SMA LB itu ternyata juga punya prestasi di bidang lain. Beberapa lomba yang berhasil mereka menangkan adalah lomba tata boga tingkat Provinsi, kreasi barang bekas tingkat Provinsi bahkan kejuaraan lompat jauh.

Sutarti berterima kasih kepada pemerintah dan instansi terkait yang selama ini memberikan cukup perhatian bagi aktualisasi diri para penyandang disabilitas. Pihaknya berharap, anak didiknya yang berkebutuhan khusus nantinya bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak lain. Baik untuk menuntut ilmu ke jenjang perkuliahan maupun ketika masuk di dunia kerja.(rex)