MASYARAKAT KELUHKAN PELAYANAN SWAB ANTIGEN DI PUSKESMAS PATRANG YANG MINIM INFORMASI

MASYARAKAT KELUHKAN PELAYANAN SWAB ANTIGEN DI PUSKESMAS PATRANG YANG MINIM INFORMASI

MASYARAKAT KELUHKAN PELAYANAN SWAB ANTIGEN DI PUSKESMAS PATRANG YANG MINIM INFORMASI

Nur Aini, warga Kedawung, Kelurahan Gebang, Kecamatan patrang, mengeluhkan minimnya informasi pelayanan tracing kontak erat pasien covid-19 di Puskesmas Patrang. Melalui pesan suara kepada K Radio Selasa (29/6/2021) siang, ia menjelaskan bahwa keluarganya dihubungi pihak Puskesmas Patrang pada Senin (29/6/2021) untuk melakukan swab antigen. Hal itu menyusul pasca ada anggota keluarganya yang dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Nur, salah satu petugas Puskesmas Patrang meminta anggota keluarganya yang berkontak erat untuk datang ke Puskesmas setempat pada Selasa (29/6/2021) tanpa informasi detail mengenai jamnya. Pada hari yang telah ditentukan, Nur dan anggota keluarga yang berkontak erat pun datang ke Puskesmas Patrang sekitar pukul 11.00 WIB.

Nur melanjutkan, sesampainya di Puskesmas, ia baru diberitahu bahwa pelayanan swab antigen sudah tutup pada pukul 09.00 WIB. Ia disarankan kembali lagi keesokan harinya tanpa mendapatkan penjelasan rinci dari pihak Puskesmas.

Nur pun kecewa atas ketidakjelasan informasi tersebut, karena sejak awal tidak disertakan batasan jam pelayanan swab antigen. Sebagai penyandang disibilitas, bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk bolak balik ke Puskesmas. Terlebih akses gedung Puskesmas Patrang pun tidak ramah disabilitas. Pihak Puskesmas pun baru menyampaikan permohonan maaf melalui pesan singkat setelah dirinya sampai di kediamannya.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Alfi Yudisianto menyampaikan bahwa swab antigen yang dilakukan di Puskemas bertujuan sebagai tracing kepada masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien positif covid-19 sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan. Sehingga tidak bisa serta merta masyarakat melakukan swab antigen dengan tujuan lain di Puskesmas. Adapun yang menentukan kontak erat tersebut untuk menjalani swab antigen adalah pihak Puskesmas.

Terkait keluhan yang ada, Alfi mengungkapkan bahwa pihak Puskesmas perlu meningkatkan komunikasi dan informasi kepada masyarakat. Terutama soal jam pelayanan swab antigen agar tidak terjadi kasus serupa. Karena pelayanan swab antigen tidak bisa seperti pelayanan kesehatan pada umumnya. Dimana saat melakukan swab antigen, petugas dari Puskesmas harus menggunakan hazmat dengan maksimal pemakaian selama 3 – 4 jam. Maka hal tersebut juga berpengaruh pada terbatasnya waktu pelayanan swab antigen.(don)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B