2021 ini merupakan tahun kedua Indonesia merayakan hari kemerdekaannya di tengah pandemi Covid-19. Menginjak usia 76 tahun, Indonesia justru dihadapkan dengan lonjakan kasus di banyak wilayah, tak terkecuali Kabupaten Jember. Bahkan tingginya penambahan kasus baru sempat menyebabkan ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit penuh. Sehingga warga yang terpapar namun dengan gejala ringan ataupun Orang Tanpa Gejala (OTG), terpaksa melakukan isolasi mandiri.

Di sisi lain, meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan, membuat para tenaga kesehatan (nakes) kewalahan. Meski begitu, para nakes harus tetap semangat menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Hal itu diungkapkan salah nakes di Jember, Arina Hidayati pada K Radio, Selasa (17/8/2021).

Arina mengatakan, pada 17 Agustus yang merupakan hari libur nasional ini, dirinya tetap menjalankan tugas sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Jember. Meskipun sudah dua kali menjalani peringatan hari Kemerdekaan RI di tengah tugasnya sebagai nakes, namun tahun ini ia terasa berbeda. Karena adanya lonjakan kasus yang cukup tinggi, sehingga banyak nakes yang merasakan kelelahan. Terlebih ketika mereka harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap selama lebih dari 5 jam.

Meski begitu, Arina berharap, semangat untuk melawan Covid-19 di tengah pandemi tetap tumbuh. Sehingga masyarakat bisa merdeka dari wabah Covid-19. Pihaknya meminta masyarakat patuh dengan anjuran 5M dan melakukan vaksinasi.

Sementara itu, Plt Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Alfi Yudisianto, berharap adanya perbaikan sistem pelayanan kesehatan agar bisa dilakukan percepatan penanganan Covid-19. Dibarengi dengan apresiasi untuk para nakes. Di momen peringatan hari Kemerdekaan RI ke 76, sebagai nakes ia juga optimistis bahwa Covid-19 bisa dikendalikan, asal masyarakat benar-benar menaati anjuran pemerintah. Ia yakin, negeri ini kuat sehingga bisa menghadapi pandemi.(rex)