Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mulai Selasa (29/6/2021), menerapkan jam malam dengan melarang aktivitas masyarakatdi atas pukul 20.00 WIB. Aturan ini diputuskan dalam rapat yang digelar Pemkab Jember bersama seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Selasa siang.

Bupati Jember, Hendy Siswanto mengaku, keputusan itu diambil cukup mendadak dengan pertimbangan kondisi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir yang menunjukkan tren mengkhawatirkan. Iapun meminta masyarakat memaklumi jika aturan jam malam ini langsung diberlakukan tanpa melalui sosialisasi.

Hendy melanjutkan, dengan adanya aturan tersebut, maka segala aktivitas termasuk toko, cafe dan sejenisnya harus tutup sejak pukul 20.00 WIB. Pengetatan ini terpaksa harus dilakukan demi kepentingan masyarakat Jember. Lonjakan kasus harian Covid-19 di Jember bisa terlihat dari meningkatnya jumlah pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan. Bahkan saat ini, kapasitas ruang rawat inap di seluruh rumah sakit rujukan di Jember sudah mencapai 84 persen.

Selain itu, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Jember yang dirilis Satgas, Kecamatan Sumberjambe sejak Minggu (27/6/2021) dan Kecamatan Kaliwates sejak Senin (28/6/2021) ditetapkan zona merah. Sehingga, total sejauh ini ada 2 Kecamatan yang berubah status menjadi zona merah. Oleh karena itu, sejumlah penyekatan dilakukan Pemkab Jember dalam kerangka kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.

Hendy juga mengajak masyarakat untuk senantiasa disiplin terhadap protokol kesehatan, yakni dengan menjalankan 5M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air sabun mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas.(adp)