Mengubah mindset petani untuk beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik bukanlah hal yang mudah. Hal ini disampaikan penyuluh dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu, Nurul Komariyah kepada K Radio. Menurutnya, selama ini petani telah terbiasa menggunakan pupuk kimia yang dinilai simpel. Namun, belum tahu bahwa efek jangka panjangnya bisa mengikis unsur hara tanah, sehingga berdampak pada kesuburan.

Menurut Nurul, perlu upaya pendekatan pada kelompok petani dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Selain itu juga bimbingan teknis (bimtek) yang dibarengi Demontration Plot agar lebih menarik. Oleh karena itu, dalam bimtek yang diselenggarakan Anggota Komisi IV DPR RI, Charles Meikyansah bekerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian di Jember hingga Kamis (2/9/2021) ini juga ada praktik langsung pembuatan pupuk organik.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro yang menjadi salah satu peserta mengaku baru pertama kali bimtek semacam itu diadakan di Jember. Dengan adanya praktik langsung, bisa mematahkan stigma petani tentang rendahnya kualitas pupuk organik dan rumitnya pembuatan pupuk organik secara mandiri.

Jumantoro mengaku, sejauh ini kesadaran petani di Jember untuk menggunakan pupuk organik sangat rendah. Ia menyebut, kurangnya sosialisasi dan pendampingan menjadi salah satu pemicu kurang pahamnya petani terkait pupuk organik.(ibl)