Puluhan mahasiswa aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember bersama sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (29/09/2021). Dalam aksi yang berlangsung di depan gedung DPRD Jember untuk memperingati Hari Tani Nasional itu, GMNI Jember menyatakan penolakannya atas rencana pemberian izin pertambangan di pesisir pantai selatan Jember.

Para demonstran juga mengkritik rencana kegiatan tambak seluas 25 hektar di Desa Paseban, Kecamatan Kencong. Sebab, tambak air payau oleh korporasi besar tersebut dianggap merugikan nelayan sekitar.

Menurut Ketua DPC GMNI Jember, Dino Suryandoni, berdasarkan kajian BMKG, dinyatakan bahwa penambangan akan mendatangkan bahaya bagi warga sekitar. Sebab, gundukan pasir yang akan dijadikan lahan pertambangan itu merupakan pertahanan alami untuk mencegah terjadinya tsunami maupun abrasi.

Selain berorasi, para demonstran juga menampilkan aksi teatrikal yang menggambarkan kolusi antara korporasi dengan pemerintah. Aksi mahasiswa itu kemudian diterima oleh Ketua Komisi A DPRD Jember, Tabroni yang membidangi masalah pemerintahan.

Kepada para mahasiswa, Tabroni yang juga anggota Fraksi PDIP itu menyatakan dukungannya terhadap tuntutan yang disuarakan. Dukungan itu dikuatkan melalui tanda tangan komitmen untuk meneruskan tuntutan tersebut kepada pemerintah. (adp)