Pertanian merupakan sektor terbesar di Kabupaten Jember. Namun di tengah pandemi Covid-19, sektor ini tidak luput terkena dampaknya. Seringkali saat panen raya, para petani kebingungan mencari tengkulak. Tidak jarang hasil panen yang belum laku terjual, akhirnya berujung terbuang. Salah satunya disebabkan terbatasnya kemampuan petani dalam mengolah hasil panen.

Menurut Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji, pihaknya saat ini berupaya ada penanganan di hilir.  Sehingga petani bisa mengolah hasil pertanian yang sedang melimpah agar tidak terbuang percuma. Pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan kepada petani dan akan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk melakukan pelatihan tersebut.

Imam mencontohkan, saat panen raya tomat, jika tidak semuanya terjual kepada tengkulak, maka petani bisa mengolahnya menjadi beberapa produk olahan seperti saos tomat. Sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan bagi petani dan hasil panen tidak terbuang sia-sia. Terlebih, potensi pertanian di Jember sangat besar. Di luar komoditas kopi dan tembakau yang memang menjadi komoditas utama, Jember juga banyak mengasilkan beragam jenis sayur dan buah-buahan.(rex)