Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa – Bali, ada sejumlah aturan terkait pelaku perjalanan domestik, termasuk dengan moda transportasi umum. Salah satunya moda transportasi kereta api jarak jauh yang mengharuskan calon penumpang menunjukkan kartu vaksinasi minimal dosis pertama dan menunjukkan antigen (H-1).

Peraturan itu juga diterapkan untuk perjalanan di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 9 Jember.  Sehingga untuk calon penumpang kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Jember dan belum menjalani vaksinasi sama sekali, PT KAI Daop 9 Jember menyediakan layanan vaksinasi. Menurut Pelaksana Harian Humas PT KAI Daop 9 Jember, Tohari, pihaknya membatasi layanan vaksinasi bagi calon penumpang hanya 20 dosis per hari. Hal itu dikarenakan stok vaksin yang menipis.

Agar bisa melakukan vaksinasi, calon penumpang harus memiliki tiket keberangkatan dari Jember, serta mengambil nomor antrean di stasiun. Vaksinasi bisa dilakukan H-1 keberangkatan dan layanan dibuka mulai pukul 8 pagi. Tohari menambahkan, selama PPKM Darurat sampai 20 Juli mendatang, pihaknya meniadakan tes genose di stasiun Jember sebagai syarat perjalanan dengan kereta api. Namun untuk layanan antigen tetap tersedia, sebagai salah satu syarat calon penumpang KA jarak jauh.

Tohari menyampaikan, selama PPKM Darurat, jumlah penumpang di Stasiun Jember mengalami penurunan. Per harinya hanya ada sekitar 311 penumpang dari sebelumnya yang mencapai lebih dari 1000 penumpang. Atau jika dipersentasekan, okupansinya hanya sekitar 20 persen. Pihaknya saat ini hanya mengoperasikan 4 KA jarak jauh, yakni KA Wijaya Kusuma (Stasiun Ketapang- Cilacap), KA Tawangalun (Stasiun Ketapang-Malang Kota Lama), KA Sri Tanjung (Stasiun Ketapang-Lempuyangan), dan KA Probowangi (Stasiun Ketapang-Surabaya).(rex)