RENDAHNYA MINAT MIGRASI TENAGA KERJA ASAL JEMBER KE LUAR PULAU KARENA FAKTOR JARAK DAN KEAMANAN

RENDAHNYA MINAT MIGRASI TENAGA KERJA ASAL JEMBER KE LUAR PULAU KARENA FAKTOR JARAK DAN KEAMANAN

RENDAHNYA MINAT MIGRASI TENAGA KERJA ASAL JEMBER KE LUAR PULAU KARENA FAKTOR JARAK DAN KEAMANAN

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember terus berupaya mengurangi angka pengangguran. Salah satunya dengan menyebarkan informasi lowongan kerja di luar pulau agar masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak. Mengingat, kuota pekerja yang dibutuhkan di luar Jawa cukup banyak. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Bambang Edy Santoso, Senin (20/9/2021).

Namun menurut Bambang, meskipun pihaknya telah melakukan penyebaran informasi lowongan kerja di luar pulau, tidak banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Terutama masyarakat yang telah menjalani pelatihan tenaga kerja.

Bambang merinci, dalam setahun, paling tidak 3 atau lebih perusahaan di luar Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Papua, Bali, dan lainnya yang membutuhkan tenaga kerja. Tiap perusahaan mengalokasikan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan. Tapi, masyarakat di Kabupaten Jember yang berminat mengisi lowongan tersebut hanya ratusan orang saja.

Bambang melanjutkan, ada beberapa alasan utama masyarakat enggan bekerja di luar pulau. Seperti faktor jarak, keamanan lokasi migrasi dan ketidaksiapan beradaptasi. Padahal pihaknya menjamin keamanan dan akses perusahaan di luar pulau tersebut, karena sebelumnya telah melalui tahapan survei. Selain itu, jumlah gaji yang dibayarkan perusahaan di luar pulau pun lebih besar.

Oleh karena itu, pihaknya terus mengupayakan masyarakat yang telah mengikuti pelatihan kerja untuk mendaftar pekerjaan di luar pulau sesuai bidang masing-masing. Misalnya untuk bidang penjahitan, muaranya bekerja di sektor produksi baju atau perusahaan garmen di Bali. Sedangkan untuk penempatan di Papua dan Kalimantan, rata-rata adalah sektor bisnis sawit, akasia dan perkebunan lainnya.

Bambang berharap, melalui program migrasi ini, jumlah pengangguran di Jember dapat ditekan. Meskipun ikatan kontrak masa kerja hanya 2 tahun, namun efektif untuk mengurangi pengangguran. Terbukti pada 2019, jumlah pengangguran terbuka menurun dari tahun sebelumnya. Namun jumlahnya kembali naik saat pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B