SAPI SUMBANG GLOBAL WARMING, PENTINGNYA TEKNIK PEMBERIAN MAKAN TEKAN PRODUKSI GAS METAN

SAPI SUMBANG GLOBAL WARMING, PENTINGNYA TEKNIK PEMBERIAN MAKAN TEKAN PRODUKSI GAS METAN

SAPI SUMBANG GLOBAL WARMING, PENTINGNYA TEKNIK PEMBERIAN MAKAN TEKAN PRODUKSI GAS METAN

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi penyebab terjadinya pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim. Gas metana (CH4) merupakan salah satu gas yang menyumbang emisi GRK. Emisi GRK yang memengaruhi pemanasan global bukan hanya berasal dari sektor industri, pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan.Namun tanpa kita sadari, kotoran ternak ternyata juga menjadi salah satu penyumbang gas metana.

Salah satu hewan ternak dengan sumbangan gas metana terbesar adalah sapi. Gas metana yang dikeluarkan ternak terutama sapi, mencapai 14,5 persen di tahun 2019. Dalam paparan Bimtek untuk para petani di Jember, Dosen Jurusan Peternakan Polbangtan Malang, Kartika Budi Utami, Kamis (24/6/2021) menjelaskan, proyeksi emisi metana dari sektor peternakan tergantung pada peningkatan populasi ternak di Indonesia.

Kartika melanjutkan, di Indonesia, proyeksi emisi gas metana dari sektor peternakan terus meningkat tiap tahunnya. Di awal tahun 2000, produksi gas metana dari sektor peternakan hanya berkisar 700 ton per tahun. Namun, memasuki tahun 2020, produksi emisi gas metana dari sektor peternakan sudah mencapai lebih dari 1000 ton per tahun.

Dengan kondisi saat ini, peningkatan emisi metana di Indonesia pada tahun  2030 diestimasikan akan menembus angka 1.732 ton per tahun. Bahkan peningkatan emisi metana dari kotoran ternak diprediksi makin meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang.  Maka menurut Kartika, perlu untuk melakukan pengelolaan di sektor peternakan agar dapat menurunkan kontribusi gas yang dihasilkan menjadi emisi GRK. Antara lain dengan pengelolaan kotoran ternak dan pemberian kualitas pangan ternak yang bisa menghasilkan lebih sedikit emisi.

Kartika menyampaikan, pengolahan kotoran ternak dengan pengomposan akan menghambat emisi CH4. Selanjutnya juga harus dibarengi teknik pemberian pangan hewan ternak. Ia merekomendasikan pemberian jerami yang telah melalui proses amoniasi urea sebagai pengan sapi. Dengan teknik itu, akan menekan pembentukan asam asetat dalam pencernaan hewan. Sehingga lebih jauh, produksi gas metan dalam kotoran yang dikeluarkan sapi bisa dikurangi.

Selain itu, Kartika juga merekomendasikan untuk memberikan tambahan pakan sumber protein dari jenis polong-polongan, seperti lamtoro dan kaliandra. Hal itu berfungsi sebagai tambahan untuk memenuhi kandungan nutrisi selain pakan sumber serat dari jerami.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B