Sekolah Akuntansi Rakyat diperkenalkan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jumat (16/8/24).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan manajemen keuangan masyarakat desa, khususnya dalam mengelola bisnis dan keuangan rumah tangga mereka.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Fendi Setyawan mengatakan, masyarakat juga mempunyai hak untuk tahu lebih jauh bagaimana memiliki literasi keuangan yang baik, akuntabel, dan kredibel agar tidak menjadi korban kejahatan keuangan seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong.

Fendi menyoroti pentingnya manajemen cash flow dalam rumah tangga. Manajemen cash flow yang baik sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat. Melalui program ini, masyarakat dapat dibekali dengan keterampilan tersebut.

Kepala Desa Karangpring, Ahmad Sahari mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, dengan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, potensi desa yang meliputi pertanian kopi dan budidaya bunga mawar akan semakin optimal jika didukung oleh manajemen keuangan yang baik.

Dia berharap dengan adanya sekolah akuntansi rakyat ini, Desa Karangpring bisa menjadi desa unggul dalam mengelola bisnis dan cerdas dalam manajemen keuangan.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kabupaten Jember, Mohammad Mufid, menyebut apa yang dilakukan oleh Universitas Jember sangat membantu OJK dalam mensosialisasikan bahaya investasi bodong, pinjaman online ilegal, dan judi online yang semakin marak di Indonesia.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Karangpring bisa lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan terhindar dari berbagai risiko keuangan yang merugikan.

Misalkan mereka membutuhkan kredit atau pembiayaan untuk memperbesar usahanya tidak terjebak pada pinjol ilegal. Serta bila masyarakat memiliki tabungan dan ingin melakukan investasi, tidak termakan oleh investasi bodong.(thn)