Bupati Jember, Hendy Siswanto membantah kabar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang kesulitan mendapatkan  relawan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan pandemi. Menurutnya, Pemkab Jember sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Seperti Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan sejumlah kampus penyelenggara pendidikan keperawatan.

Pemkab Jember juga tealh mengajukan permohonan agar 48 dokter muda yang pada 28 Juli kemarin diwisuda, untuk menjalani internship khusus di Jember. Permintaan itupun dipenuhi Unej. Kemudian ada juga penambahan tenaga perawatan dari lulusan diploma sejumlah akademi dan Stikes di Jember.

Secara umum, Hendy berharap kesadaran masyarakat Jember untuk bersama-sama menjalankan protokol kesehatan. Sebab, kebijakan pengetatan yang dilakukan pemerintah pusat, bisa terus diperpanjang jika masyarakat masih abai terhadap prokes. Kebijakan pembatasan mobilitas yang ketat oleh pemerintah pusat saat ini dilakukan, sepanjang angka penambahan kasus harian belum melandai.(adp)