UJI COBA PTM HARI PERTAMA SMA/SMK DI JEMBER, SISWA HADIR MAKSIMAL 50 PERSEN

UJI COBA PTM HARI PERTAMA SMA/SMK DI JEMBER, SISWA HADIR MAKSIMAL 50 PERSEN

UJI COBA PTM HARI PERTAMA SMA/SMK DI JEMBER, SISWA HADIR MAKSIMAL 50 PERSEN

Siswa SMA dan SMK di Kabupaten Jember, Senin (23/8/2021) melaksanakan kegiatan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di hari pertama. Siswa yang diizinkan hadir dan mengikuti pembelajaran di dalam kelas dibatasi sebanyak 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Beberapa sekolah ditinjau langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendy Siswanto – Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Seperti di SMKN 2 Jember, SMAN 2 Jember, dan SMAN Ambulu. Berdasarkan pantauan K Radio di SMAN 2 Jember, dalam uji coba PTM terbatas ini, satu kelas diisi hanya 15 - 18 siswa.

Plt Kepala SMAN 2 Jember, M. Edi Suyanto, 50 persen siswanya yang tidak hadir di sekolah, mengikuti pembelajaran lewat daring. Selain itu, dalam PTM terbatas ini, pembelajaran hanya berlangsung selama 5 hari, yakni dari Senin – Jumat. Sistemnya menggunakan pergantian nomor absensi ganjil – genap.

Edi menyampaikan, untuk jam mengajar dalam kelas juga disesuaikan. Karena masih dalam tahap uji coba, ada pengurangan jam pelajaran. Jika biasanya satu jam pelajaran 45 menit, berkurang menjadi 25 menit. Kemudian Kegiatan di sekolah juga hanya berlangsung kurang lebih 4 jam. Dari pukul 07.00 – 11.00 WIB. Hal itu sesuai imbauan Bupati Jember agar mata pelajaran yang diberikan tidak terlalu berat.

Terkait vaksinasi, Edu menambahkan jika para tenaga pengajar sudah menjalani vaksinasi 100 persen. Sedangkan sebanyak 70 persen siswa juga sudah divaksin. Atau 746 dari total 1.055 siswa SMAN 2 Jember sudah mendapatkan vaksin berdasarkan data terbaru pada 22 Agustus ini.

Salah satu siswa XI MIPA 6 SMAN 2 Jember, Kitara Farah Akmala, menyambut baik adanya uji coba PTM ini. Meskipun masih dilaksanakan terbatas 50 persen saja siswa yang hadir, ia merasa PTM lebih nyaman untuk dilakukan ketimbang sekolah daring.

Menurut Kitara, interaksi selama proses PTM lebih enak dilakukan. Berbeda dengan sekolah daring, yang mana siswa hanya diberi tugas-tugas saja. Sedangkan dalam PTM, siswa bisa berinteraksi langsung dengan guru. Ia mengaku tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Hanya menambahkan prokes selama PTM di sekolah, seperti memakai masker dan membawa hand sanitizer.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Jember, Hendy Siswanto berpesan, proses PTM terbatas ini dapat berlangsung baik dengan selalu menerapkan prokes ketat. Terutama soal vaksin, bisa dilaksanakan oleh seluruh siswa. Ia pun tetap berharap agar level PPKM di Jember kembali turun, sehingga kondisi bisa kembali normal. Terutama soal perekonomian, jika nantinya sudah kembali normal, harapannya Jember bisa segera bangkit dari dampak pandemi Covid-19.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B