Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang direncanakan pada Juli 2021 harus ditunda. Mengingat dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali, mengatur bahwa pembelajaran harus dilaksanakan 100 persen daring.

Namun ternyata dalam masa PPKM ini, beberapa sekolah swasta di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jember tetap menggelar PTM secara sembunyi-sembunyi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jember, Nur Hasan.

Menurut Nur Hasan, ada beberapa madrasah yang melaksanakan PTM di rumah guru ataupun musala. Hal itu membuat beberapa wali murid yang sudah mendaftarkan anaknya ke sekolah non madrasah, akhirnya berpindah ke madrasah atau pondok pesantren agar bisa mengikuti PTM. Ia tidak menampik, wali murid banyak yang menantikan PTM. Namun, ketika PTM telah diizinkan, maka sekolah maupun madrasah harus melaksanakannya secara serentak.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pendidikan Kemenag Kabupaten Jember, Edi Sucipto menjelaskan, pihaknya tetap menginstruksikan madrasah untuk mengikuti aturan pemerintah. Hal itu berlaku dari jenjang ibtidaiyah hingga aliyah untuk belajar di rumah, khususnya selama PPKM.

Namun untuk kondisi di lapangan, Edi belum bisa memastikan penerapannya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pengawas di tingkat Kecamatan untuk memastikan penerapan aturan pemerintah terkait pembelajaran di masa pandemic benar-benar dijalankan.(rex)