Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
  • K Radio Jember 102,9 FM
blog-img-10

DOSEN IPB DAN KETUA APGRI SEBUT IMPOR GARAM RUGIKAN PETANI GARAM RAKYAT

Fraksi Nasdem DPR RI, Kamis (8/4/2021) menggelar Focus Group Discussion (FDG) mengenai impor garam dengan tema “mengurangi ketergantungan impor garam di negera maritim”. FGD tersebut menghadirkan 2 narasumber, yakni Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Nimmi Zulbainarni dan Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), Jakfar Sodikin.

Acara itu dibuka langsung oleh Kapoksi Nasdem Komisi IV DPR RI, Charles Meikyansah. Charles menyampaikan, permasalahan garam nasional sudah seperti benang kusut yang harus segera diselesaikan. Pemerintah perlu segera menyusun peta jalan (road map) yang komprehensif. Hal ini penting agar instansi Pemerintah dari tingkat pusat dan daerah tidak berjalan sendiri-sendiri. Sebagai informasi, pada periode 2011 - 2020, data memperlihatkan bahwa impor garam bergerak fluktuatif, dengan rata-rata 2,41 juta juta ton per tahun.

Selanjutnya, Nimmi mengatakan bahwa Pemerintah sebenarnya bisa menyusun road map untuk mengurangi bahkan meninggalkan ketergantungan terhadap impor garam. Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menuju swasembada garam, seperti manajemen lahan, jaminan stok, pembangunan pabrik pengolahan, dan penyusunan regulasi dan pengawasan. Mengingat, impor garam sebenarnya ditujukan untuk kebutuhan industri. Akan tetapi garam industri sering kali merembes ke pasar, sehingga sangat merugikan petani garam rakyat.

Di sisi lain, Jakfar berharap fraksi Nasdem bisa menginisiasi untuk memasukkan garam sebagai kebutuhan penting dalam Peraturan Presiden (Perpres), sehingga bisa ditentukan harga pokok penjualannya. Dengan demikian, harga garam akan lebih terjaga dan tidak merugikan petani garam rakyat.(frs)

Live Stream