Sebanyak 17 lansia terlantar kini harus menghabiskan sisa waktunya tinggal di Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Jember. Para manula ini berusia antara 60 hingga 80 tahun serta sudah tidak memiliki sanak keluarga.

Kepala UPTD Liposos Jember, Roni Efendi, Rabu (22/3/23) menyampaikan, para manula tersebut dibawa ke Liposos Jember berdasarkan informasi atau laporan dari warga. Bahwa terdapat lansia yang hidup sebatang kara dan membutuhkan bantuan.

Roni menuturkan, rata-rata dari para manula yang saat ini berada di Liposos tidak dapat berjalan dan hanya bisa duduk dan berbaring.  Sehingga membutuhkan total care dan tidak dapat dikirim ke Panti Pelayanan Sosial Tresna Werdha. Karena lansia yang  bisa tinggal di Panti Tresna Werdha adalah mereka yang masih bisa mandiri.

Meski demikian, kesehatan mereka tetap dijaga dengan baik. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu, di setiap hari selasa dan kamis. Serta di Liposos sendiri menyediakan tiga petugas perawat yang juga mengontrol setiap harinya. Apabila ada yang sakit bisa langsung dirujuk ke rumah sakit.

Hanya saja, Roni menambahkan, para manula ini tidak terbiasa mengenakan popok, sehingga sering dilepas ketika dikenakan popok. Akhirnya pakaian mereka sering kotor terkena kotoran mereka sendiri saat BAB dan BAK. Sehingga juga sangat dibutuhkan donasi pakaian layak pakai untuk para lansia ini.

Selain manula, saat ini Liposos Jember juga dihuni 22 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Mereka dibawa ke Liposos untuk mendapatkan perawatan khusus, termasuk dirujuk ke RSJ Menur di Surabaya hingga dikirim ke Rehabilitasi Sosial Bina Laras (RSBL) di Pasuruan, untuk dibina dan dilatih bersosialisasi.(thn)