Sekitar dua pekan lalu, tepatnya pada (18/05/23) telah terjadi kebakaran limbah triplek di sebuah lahan di Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk. Api sempat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan relawan. Namun limbah triplek tersebut terus mengeluarkan asap, bahkan hingga berita ini ditulis beberapa titik api belum dapat dipadamkan.

Choerul Anwar, Relawan Ben Sromben kepada K Radio (06/06/23) mengatakan, mulai dari hari Sabtu (27/05/23) telah membantu memadamkan kebakaran triplek yang tak kunjung padam. Akibat kebakaran tersebut, sekitar 37 warga termasuk balita dilaporkan mengalami Infeksi saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan keluhan sesah pernafasan.

Ia menerangkan, tumpukan limbah triplek yang dari berasal dari perusahaan triplek diluar wilayah Kecamatan Jelbuk ini sangat banyak dan tinggi. Sehingga relawan dan petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api. Meskipun sudah dilakukan penyiraman namun titik-titik api bisa kembali muncul hanya dalam waktu 30 menit.

Untuk menghindari dampak yang ditimbulkan dari kebakaran, pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar lokasi untuk mengenakan masker. Karena hingga saat ini api masih belum padam seluruhnya. Dan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar api segera padam. (raf)