Karenanya, Hanafi mengajak partai politik peserta pemilu untuk memaksimalkan ceruk suara tersebut, dan jangan hanya berebut di wilayah-wilayah sempit. Menurutnya, tidak perlu khawatir akan kehilangan pemilih, jika bisa maksimalkan 1,9 juta pemilih dan tidak perlu berebut atau saling sikut.

Hanafi mengaku heran, ketika masih saja terjadi perebutan suara di satu titik padahal masih banyak wilayah lain yang belum tersentuh.

Hanafi mengatakan, gerakan parpol perlu dilebarkan sehingga semua lapisan masyarakat dapat tercover. Dampaknya, partisipasi dalam Pemilu 2024 nanti dapat meningkat.

Hanafi menyebut, jumlah DPT Jember adalah yang terbesar ketiga di wilayah Jawa Timur di bawah Surabaya dan Malang. Sehingga, tidak ada lagi alasan perebutan suara yang bisa mengganggu jalannya proses demokrasi di Jember.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menarget partisipasi dalam pemilu 2024 mendatang minimal 80 persen.

Menurut Bupati, adanya ceruk suara yang belum tersentuh itu menjadi kesempatan bagus yang dapat dimanfaatkan partai. Dengan demikian tingkat partisipasi masyarakat juga akan meningkat.(thn)