Sejauh ini ada 15 Kecamatan di seluruh Kabupaten Jember yang telah memberikan pemetaan lokasi rawan kekeringan. Dari kecamatan-kecamatan tersebut, ada 32 desa yang rawan mengalami kekeringan dan butuh segera ditangani.
Bupati Jember Hendy Siswanto, Selasa (4/7/24) mengatakan, Pemkab Jember melalui BPBD dan PDAM telah memulai langkah antisipasi dengan menyiapkan bak atau tandon yang diisi air bersih untuk pemenuhan kebutuhan minum di sejumlah titik.
Untuk pengeboran, sejauh ini Pemkab telah menyiapkan dua sumur bor, dan akan menambah sepuluh sumur bor lagi melalui penganggaran P-APBD.
Bupati mengatakan, meski belum berada di musim puncak kekeringan yang diprediksi terjadi di bulan Agustus hingga Oktober, Pemkab tetap melakukan antisipasi pembuatan sumur bor untuk mengurangi risiko.
Begitu pula di bidang pertanian. Tidak ingin produktivitas terganggu akibat kekeringan, Pemkab juga akan membuat sumur bor di sejumlah titik rawan kekeringan. Bupati ingin Jember menjadi Kabupaten tangguh tanggap terhadap el nino.
Menurut Bupati, Jember telah menjadi atensi khusus Menteri Pertanian karena luasan wilayah pertaniannya. Ia menyebut ada sekitar 1.000 hektar sawah di Jember dengan aneka hasil pertanian yang rawan kekeringan. Karenanya akan segera dilakukan pengeboran untuk dibuatkan embung-embung air di sawah.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.