Bupati Jember Hendy Siswanto mengakui masih ada beberapa PAD yang terutang. Hal itu dimaklumi karena pada saat itu terjadi Pandemi Covid-19 yang menjadikan PAD Jember merosot tajam.

Seusai rapat paripurna bersama DPRD Jember Jumat (16/6/24) malam, Bupati mengatakan, karena pandemi, banyak warga Jember yang tidak bisa membayarkan pajaknya. Pemkab memaklumi situasi yang sungguh tidak terduga tersebut.

Untuk saat ini, lanjut Hendy, Pemkab mulai merintis untuk mengupayakan menggenjot pemasukan daerah. Pemkab mengimbau warga Jember yang belum membayar pajak untuk mencicil melunasi atau mengupayakan dengan cara lainnya. Pemkab juga akan melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat.

Selain pajak, Pemkab juga akan memaksimalkan pemasukan dari retribusi yang selama ini masih dinilai kurang. Seperti retribusi dari pasar dan lahan parkir.

Sebelumnya, sejumlah fraksi di DPRD Jember menyoroti PAD yang bukan hanya berasal dari pajak, tetapi retribusi yang dinilai masih minim. Salah satu fraksi yang menyoroti ialah Fraksi NasDem.

Anggota Fraksi NasDem, David Handoko Seto mengungkapkan, Pemkab berpotensi mengakomodasi PAD. Banyak sekali potensi PAD yang belum terkelola dengan baik sehingga ketika bicara potensi nilainya bisa puluhan miliar.(thn)