ALAT PENDETEKSI COVID-19, GENOSE AKAN DIPRODUKSI MASSAL

ALAT PENDETEKSI COVID-19, GENOSE AKAN DIPRODUKSI MASSAL

ALAT PENDETEKSI COVID-19, GENOSE AKAN DIPRODUKSI MASSAL

Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) atau Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) Covid-19 berperan aktif dan cepat dalam mengkoordinasikan penanganan pandemi covid-19. Salah satu upayanya, yaitu mengadakan penelitian, pengembangan, pengakajian dan penerapan. Ini dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan, penyebaran, penularan dan penanggulangan Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat.

Menteri Ristek RI, Bambang Brodjonegoro, Rabu (3/2/2021) menyampaikan, terkait screening, salah satu alat yang bisa digunakan adalah GeNose. GeNose dibuat murni untuk screening namun tetap akurat, mudah dipakai, relatif terjangkau, murah dan juga cepat hasilnya. Sehingga, alat tersebut tidak didesain untuk menggantikan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Bambang melanjutkan, hasil uji coba GeNose di stasiun Pasar Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta, para penumpang kereta merasa terbantu dengan adanya GeNose. Karena biayanya lebih terjangkau dibandingkan rapid test biasa dengan hasil yang cepat dan reabilitas yang tinggi. GeNose saat ini sudah dilakukan uji validasi, yaitu pasien diminta tes PCR dan dibandingkan dengan menggunakan GeNose. Hasilnya, dari sekitar 2.000 sampel, diketahui akurasi GeNose di atas 90%. Selain itu, alat ini menggunakan Artificial Intelligence (AI), sehingga akurasi dari GeNose akan meningkat seiring dengan pemakaian yang semakin sering digunakan.

Sementara itu, Rektor Universitas Gajah Mada, Panut Mulyono menjelaskan, GeNose sedang diusahakan untuk bisa memenuhi kebutuhan di Indonesia. Proses produksi massal GeNose saat ini sedang berjalan  dengan kemampuan produksi mencapai 1.000 unit per minggu. Ditargetkan pada Februari 2021, 3.000 GeNose siap diedarkan. Rencana pendistribusiannya yakni ke rumah sakit, puskesmas, lembaga publik, industri BUMN dan masyarakat.

Panut menambahkan, pemerintah saat ini juga sedang mengembangkan produk lain, yaitu health pass atau semacam qr code yang berlaku secara internasional. Ini akan memudahkan mobilitas pengguna dengan aman, serta mempermudah untuk mengetahui keabsahan status kesehatan seseorang.

Diketahui, Komisi IX DPR RI, Rabu (3/2/2021) menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Kesehatan RI dan Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Serta Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Raker dan RDP itu membahas tentang hasil riset dan inovasi dalam rangka Pengendalian Covid-19 dan vaksin merah putih.(frs)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B