Mantan Direktur PT Pelindo II, Richard Joost Lino kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (26/4/2021). Diketahui RJ Lino merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan 3 unit Quay Container Crane (QCC) di PT Pelindo II tahun 2010 – 2011.

Meski namanya tidak ada dalam jadwal pemeriksaan penyidik, KPK memanggil dan memeriksa RJ Lino dalam kapasitasnya sebagai tersangka. RJ Lino tiba di gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Usai berada di dalam ruang pemeriksaan selama hampir 7 jam, akhirnya tersangka RJ Lino keluar dari lantai 2 didampingi tim penasehat hukumnya. Namun RJ Lino menolak berkomentar.

Sementara Plt Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri menyampaikan bahwa dalam pemeriksaan kali ini, tim penyidik KPK menggali lebih jauh seputar proses detail proyek pelaksanaan pengadaan QCC PT Pelindo II tahun 2011 – 2012. Selain itu, soal gugatan permohonan pra peradilan yang diajukan tersangka RJ Lino, KPK menyatakan siap menghadapinya.

kesiapan KPK menurut Ali, dituangkan dalam surat jawaban atas permohonan gugatan pra peradilan. Selanjutnya surat jawaban KPK akan diserahkan kepada majelis hakim pra peradilan. Lembaganya meyakini proses penyidikan, penetapan hingga penahanan tersangka RJ Lino telah sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Diketahui sebelumnya, tersangka RJ Lino mengajukan gugatan pra peradilan terhadap KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diterima pada 16 april 2021 lalu. Dalam isi gugatannya, RJ Lino menyebut bahwa proses penyidikan yang dilakukan lembaga KPK tidak sah dan tidak memiliki ketetapan hukum. Terkait hal itu, ia juga meminta agar lembaga anti rasuah KPK memebaskan dirinya dan mengeluarkannya dari rutan KPK. Serta memulihkan harkat dan martabat, serta nama baiknya.(mrl)