Komisi IV DPR RI bersama pihak-pihak di Kementerian Pertanian (Kementan) RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin (24/5/2021). Bertempat di ruang rapat Komisi IV DPR RI Senayan, Jakarta, hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen), Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Hortikultura, dan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan RI. RDP kali ini membahas tentang Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2021, Rencana Kerja Anggaran 2022, dan berbagai isu sektor pertanian lainnya.

Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono memaparkan bahwa program Kementeriannya berfokus untuk melakukan “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Hal itu sesuai dengan tema rencana kerja pemerintah 2022. Namun, berdasarakan pagu indikatif anggaran Kementan tahun 2022, hanya sebesar 14,51 triliun rupiah. Anggaran tersebut cukup jauh berkurang dibandingkan dengan anggaran tahun 2021, setelah adanya ABT 2021 sejumlah 19,97 triliun rupiah. Secara rinci, anggaran Ditjen Tanaman Pangan berdasarkan pagu indikatif 2022 hanya sejumlah 1,76 triliun rupiah, jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,17 triliun rupiah.

Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKB, Muhtarom menyatakan bahwa seharusnya anggaran Kementan tidak dipotong. Mengingat pertanian adalah salah satu sektor yang tetap bisa berproduksi meski dalam kondisi pandemi. Menurutnya, program Kementan sebaiknya mengarah pada program yang bersifat kerakyatan, sehingga bisa berdampak langsung pada petani.

Hal senada disampaikan Charles Meikyansah dari fraksi Nasdem. Sebagian besar rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian. Maka pihaknya berharap agar anggaran Kementan 2022 bisa lebih optimal. Harus ada political will yang lebih baik untuk bisa memajukan sektor pertanian.

Charles melanjutkan, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi. Sehingga sektor pertanian harus benar-benar diperhatikan jika ingin segera terjadi pemulihan. Apalagi tantangan sektor pertanian masih sangat besar ke depan.(frs)