Hasil evaluasi Penerapan uji coba SSA 24 jam di lingkar kampus Universitas Jember terbukti dapat memecah kepadatan sehingga memperlancar aliran arus lalu lintas.

Namun demikian, kata Kasatlantas Polres Jember AKP Arum Inambala, Sabtu (4/11/23), bila dilihat dari sisi pelanggaran lalu lintas atau tingkat kecelakaannya cenderung meningkat.

Menurut Arum, hal tersebut dikarenakan dari sisi sarana prasarana belum terlengkapi sepenuhnya. Sehingga perlu ada tahapan-tahapan pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam penerapan SSA kedepannya.

Arum menyebut, dengan semakin lancarnya arus lalu lintas, pengendara secara otomatis akan memacu kendaraannya lebih cepat. Akibatnya orang hendak menyebrang akan kesulitan karena belum ada zebra cross atau pelican cross.

Bila semua kelengkapan telah dipersiapkan, berikutnya forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) bisa segera mengadakan rapat untuk memutuskan apakah SSA akan diterapkan secara permanen.

Menurut Arum, Satlantas memiliki beberapa catatan daribhasil evaluasi bersama forum LLAJ. Antara lain, terkait dengan SSA kawasan Kampus membutuhkan sosialisasi secara menyeluruh pada masyarakat.

Uji coba pemberlakuan SSA Kawasan kampus ditujukan untuk melihat kondisi arus lalu lintas.

Dalam pelaksanaan SSA harus sinergis antara pengemban fungsi Perhubungan dengan fungsi lain terkait jalan, trotoar, PKL, dan sebagainya.

Arum juga menyebut, tahapan-tahapan dan Infrastruktur serta sarana prasarana SSA harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan penerapan SSA 24 Jam.

Saat ini SSA dikembalikan dalam dua sesi yaitu pukul 06.00-08.00 WIB pada sesi pagi dan pukul 16.00-18.00 WIB sesi sore.

Jika ada perubahan kebijakan terkait pemberlakukan SSA 2 sesi harus melalui rapat koordinasi terlebih dahulu yang melibatkan instansi - instansi terkait.(thn)