Uji coba penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas SSA (Sistem Satu Arah) pada ruas Jl. Jawa (Timur ke Barat atau dari simpang 3 Prosalina ke Bundaran DPRD) memasuki hari kedua pada Selasa (3/10/23). Namum beberapa pihak menganggap rekayasa lalu lintas ini tak efektif. Beragam postingan yang menunjukkan kontra atas kebijakan ini bertebaran di media sosial.
Beberapa mengatakan, uji coba yang harusnya memecahkan masalah tersebut malah menyebabkan masalah baru. Bahkan akun instagram @dinasperhubungankab.jember banyak disinggahi komentar bernada kontra dari masyarat Jember.
Seperti Ibil, salah satu warga Jember dalam komentarnya mengatakan bahwa ia tak setuju dengan penerepan SSA tersebut. Menurutnya kebijakan itu malah menyebabkan penumpukan di ruas jalan lain sehingga tujuan awal memudahkan anak sekolah terhindar macet malah membuat semakin terjebak macet bahkan terpaksa harus mengambil jalan memutar cukup jauh.
Selain itu, imbas yang paling dirasakan adalah pengguna jalan yang melewati daerah Jl. Kalimantan - Jl. Mastrip dan Perempatan Kaliurang menjadi sangat macet.
Warga Jember lainnya, Widya, dalam unggahannya mengatakan, persoalan yang terjadi di Jl. Jawa bukan karena jalanan yang sempit, melainkan kurang tegasnya pemerintah dalam mengatur PKL yang semakin padat dan parkir mobil sembarangan di bahu jalan yang tidak parkir paralel sehingga menyebabkan macet.
Menurutnya, penanganan masalah bukan hanya diurus oleh salah satu pihak saja melainkan seluruh stakeholder terkait agar tak terkesan kurang siap dalam mengambil kebijakan.
Selain itu, ada beberapa warga lain yang ikut menyalahkan peran petugas dari Satlantas dan Dishub Jember yang tidak terlihat hadir dalam kemacetan di beberapa titik rawan kepadatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishub Jember, Agus Wijaya, kepada K Radio Senin (2/10/2023) mengatakan, pihaknya juga banyak mendengar keluhan dari masyarakat.
Menurutnya di sekitaran Jl. Jawa terpantau lancar, namun penumpukan terjadi di sisi lain seperti di Jl. Kalimantan. Sehingga pihaknya bersama Satlantas Polres Jember akan melakukan evaluasi mengenai kebijakan tersebut. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa ada rencana penerapan satu arah di seluruh wilayah kampus meskipun diberlakukan secara bertahap.
Agus menambahkan, uji coba penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas SSA di ruas Jl. Jawa tersebut dilakukan lantaran pihaknya kerap menerima laporan dari masyarakat, tentang seringnya terjadi kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kampus, khususnya di Jl. Jawa. Ini terjadi terutama pada jam keberangkatan dan pulang sekolah atau jam berangkat dan pulang kerja.
Diketahui, Uji coba penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas SSA (Sistem Satu Arah) pada ruas Jl. Jawa dilakukan sejak Senin (2/10/2023) dalam 2 sesi. Diberlakukan setiap hari kecuali hari libur mulai Pukul 06.00 - 08.00 WIB dan Pukul 16.00 - 18.00 WIB. Berlaku bagi seluruh kendaran kecuali Angkutan Kota. (ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.