Bupati Jember, Hendy Siswanto berjanji tetap melanjutkan program beasiswa bagi mahasiswa asal Jember dengan sejumlah evaluasi. Mengingat, anggaran yang ada saat ini terbatas, sehingga evaluasi dilakukan agar penyaluran beasiswa tepat sasaran.

Hendy, Rabu (7/4/2021) menjelaskan, kriteria pertama penerima beasiswa diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, namun memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan. Atau kedua, bagi pelajar yang memiliki prestasi di bidang tertentu dan bersedia mengabdi untuk kemajuan Jember.

Diketahui, program beasiswa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dimulai sejak 2017 lalu. Kemudian pada 2019, alokasi anggaran sebesar Rp 95,2 miliar yang dikemas dalam bantuan sosial (bansos) itu didapati sejumlah indikasi sebagai penyimpangan, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Indikasi itu muncul karena tidak adanya perjanjian tertulis antara Pemkab Jember selaku pemberi dana dengan mahasiswa. Serta tidak ada perjanjian dengan kampus yang menerima bansos tersebut.

Untuk jumlah mahasiswa penerima beasiswa Pemkab Jember mencapai 10.119 orang. Secara rinci, gelombang pertama dimulai pada 2017 sebanyak 1.524 orang penerima beasiswa. Selanjutnya pada 2018 terdapat tiga gelombang, masing-masing berjumlah 1.474 orang, 2.281 orang, dan 1.707 orang. Serta di gelombang kelima tahun 2019 sebanyak 2.906 orang.(rex)