Meskipun ada seribu lebih sapi di Jember yang dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan menolak penutupan pasar hewan di Jember.
Bupati mengatakan tidak setuju dengan hal itu, mempertimbangkan kondisi perekonomian yang kurang baik. Terlebih, menurutnya wabah PMK yang terjadi di Kabupaten Jember tidak terlalu masif.
Menurutnya, upaya pencegahan harus dimaksimalkan terlebih dahulu. Tidak kemudian dipukul rata lalu menjadi kejadian luar biasa. Harus dilihat dari kasus per kasus.
Bila dibandingkan dengan populasi ternak sapi di Jember yang mencapai sekitar 270.000 ekor, jumlah yang terjangkit tidak sampai satu persen atau sangat kecil.
Serta dampak bila dilakukan penutupan pasar hewan di Jember, orang luar akan melihat ada persoalan serius di Jember. Sehingga orang akan melihat ternak Jember bermasalah yang akan mempengaruhi gerak perekonomian.
Jangan sampai peternak yang tidak terjangkit ikut merugi akibat isu merebaknya PMK. Terlebih di Jember sudah punya pengalaman menghadapi kasus serupa yang lebih parah.
Hendy memastikan kondisi saat ini Jember masih aman dari penyebaran PMK. Yang harus dan terus dilakukan adalah Vaksinasi dan penyemprotan disinfektan. Bupati mengimbau agar peternak sapi selalu menjaga kebersihan kandang.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.