Bupati Jember Muhammad Fawait mengajak pengusaha lokal, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta pelaku wisata untuk bersinergi membangkitkan kembali perekonomian dan pariwisata di Kabupaten Jember. 

Bupati Jember, Muhammad Fawait, Kamis (25/9/2025) menegaskan, upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata Jember tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah, mengingat keterbatasan APBD.

Menurut Bupati, angka kemiskinan di Jember masih tinggi, bahkan penduduk miskin absolut di Jember adalah terbesar kedua di Jawa Timur. Karena itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi dengan dunia usaha dan para pelaku wisata.

Bupati menyebut, potensi besar Jember terletak pada sektor wisata, usaha kreatif, serta dukungan akses transportasi udara. Ia menyinggung pengoperasian kembali Bandara Notohadinegoro Jember yang kini melayani rute penerbangan langsung Jember–Halim Perdanakusuma Jakarta setiap hari Selasa dan Kamis. 

Jika berjalan lancar, frekuensi dan rute akan ditambah. Ke depan, diharapkan ada juga penerbangan Jember–Bali yang bisa menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara.

Bupati juga berharap para pengusaha hotel, restoran, hingga penyedia travel haji dan umrah turut menjaga keberlangsungan penerbangan reguler ini. Karena Sinergi lintas pihak, penataan destinasi wisata, serta pembaruan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) akan menjadi kunci meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap PDRB Jember.

Sementara itu, Ketua PHRI Jember, Teguh Soeprajitno, turut menekankan pentingnya ketersediaan penerbangan dari dan menuju Jember. Ia berharap penerbangan di Bandara Jember selalu aktif agar wisatawan mudah datang. 

PR lain saat ini adalah menghidupkan pariwisata Jember. Menurutnya, potensi ada, tapi kendalanya juga besar. Misalnya di Pantai Papuma, wisatawan sering mengeluh karena harus membayar tiket dua kali.

Selain itu, Teguh mengusulkan adanya pusat oleh-oleh khusus yang ramah bus pariwisata untuk memudahkan wisatawan membawa produk khas Jember.(nik)