Pemerintah Kabupaten Jember menegaskan tidak ada larangan salat Idul Fitri 1442 Hijriah secara berjamaah di lapangan maupun masjid dan musala. Bupati Jember, Hendy Siswanto, Senin (10/5/2021) menjelaskan, berdasarkan hasil rapat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Jawa Timur bersama Gubernur dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Jember yang notabene masuk zona oranye penyebaran Covid-19, tetap bisa melaksanaan salat id secara berjamaah di masjid, musala dan lapangan. Dengan catatan, jamaah salat Id yang hadir tidak melebihi 15% dari kapasitas tempat.

Hendy melanjutkan, untuk wilayah yang masuk kategori zona kuning dan hijau penyebaran Covid-19, jumlah jamaah salat Id maksimal 50% dari kapasitas tempat. Dalam pelaksanaan salat Id, nantinya panitia penyelenggara harus benar-benar melaksanakan prosedur protokol kesehatan. Selain itu, imam diimbau membaca surat-surat pendek dalam salat Id. Usai salat Id, para jamaah diminta langsung pulang kerumah masing-masing, tanpa harus berjabat tangan. Bagi orang lanjut usia dan orang yang baru pulih dari sakit, diimbau tidak mengikuti salat Id berjamaah di luar rumah.

Terkait tradisi takbir keliling malam lebaran, Hendy mengatakan bahwa kegiatan itu ditiadakan. Hal itu sesuai Surat Edaran Gubernur Jawa Timur nomor 451/10180/012.1/2021 tentang Penyelenggaraan Salat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah /2021 di Saat Masa Pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Menurut Hendy, takbir cukup dikumandangkan di masjid-masjid, musala atau secara virtual. Itupun prosedurnya bagi pihak yang menyelenggarakan takbir, tidak melebihi 10% dari kapasitas tempat. Dengan adanya pembatasan itu, pihaknya meminta masyarakat Jember memahami dan memberikan toleransi. Karena jika abai, banyak masyarakat yang bisa menjadi korban. Serta kalau terjadi sesuatu, ongkos yang dikeluarkan pemerintah juga tidak sedikit.(don)