Raut muka Bupati Jember nampak masam, sedih, dan kecewa saat mendapati ada warga Jember yang membudidayakan tanaman terlarang ganja.

Hendy Siswanto, sebagai warga asli Jember mengaku kaget setengah mati melihat di hadapannya ada tanaman ganja masih segar dengan daun hijaunya yang lebat di tanam di dalam pot. Saat ungkap kasus di Mapolres Jember, Jumat (10/11/23) siang.

Momentum tersebut merupakan kali pertama bagi Bupati menyaksikan langsung barang haram itu dibudidayakan di wilayahnya. Sedikitnya ada lima tanaman ganja siap panen dan tujuh lainnya masih berupa bibit.

Pasalnya, Rabu 8 September 2023, Pemkab bersama DPRD yang tergabung dalam Pansus 1 penyusunan Raperda tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba baru saja mengadakan rapat koordinasi.

Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Jember dalam memerangi bahaya narkoba agar ada payung hukum yang jelas.

Dengan temuan itu, Persoalan narkoba menjadi hal yang serius sekali dan harus menjadi tanggung jawab bersama untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi.

Nampaknya, upaya sosialisasi yang dilakukan Bupati melalui shalat subuh berjamaah di desa-desa yang ada di Jember masih belum optimal.

Bupati selalu menyampaikan bila ada pemakai narkoba untuk melapor, atau paling tidak tetangga yang mengetahui untuk segera melaporkannya.

Agar pemakai tersebut segera tertangani, bukan untuk dihukum penjara, namun diberikan rehabilitasi supaya sembuh. Hal itu demi menyelamatkan masa depan keluarga mereka.

Kemudian, Bupati juga berharap Badan Narkotika Kabupaten (BNK) segera dapat dibentuk di Jember. Tentunya pasca Raperda tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba disahkan.

Menurut Bupati, pengungkapan kasus temuan budidaya ganja di Jember membuat Perda tersebut menjadi urgent agar segera dapat disahkan.

Selain itu, Pemkab saat ini sedang merintis pembangunan panti rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Pemkab bersinergi dengan RSUD dr Soebandi, OPD, dan PDP sebagai penyedia lahan untuk tempat pembangunan tempat rehabilitasi nantinya.(thn)