Cuaca panas ekstrim di Jember dikhawatirkan dapat mengancam kesehatan. Karenanya Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr. Hendro Soelistijono mengimbau masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan.
Kalaupun terpaksa harus beraktivitas di luar ruangan, perlu perlindungan diri lebih seperti menggunakan topi, kacamata, serta masker.
Menurutnya, beberapa hal yang perlu diwaspadai antara lain polusi debu serta paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat menyebabkan dehidrasi.
Hendro menjelaskan, gejala tubuh mengalami dehidrasi dapat dilihat langsung melalui urine. Bila warnanya kurang jernih bisa dipastikan itu tandanya kurang cairan tubuh.
Ia menyarankan, sebaiknya banyak minum air putih meski tidak haus. Agar ketercukupan cairan dalam tubuh dapat terpenuhi untuk mencegah dehidrasi.
Sementara polusi debu dapat berisiko menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Terutama penderita asma serta yang alergi terhadap debu. Tentunya akan bermasalah dan menyebabkan peningkatan kekambuhan penderita asma.
Walaupun secara kasat mata tidak terlihat, namun partikel debu di musim panas lebih banyak bertebaran di jalan. Hal ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan akut.
Selain itu, paparan debu yang langsung mengenai mata dapat menyebabkan iritasi hingga mata memerah dan pedih.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.