Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember masih mengumpulkan informasi yang melatarbelakangi maraknya fenomena manusia silver di Jember. Dinsos mendatangi 8 rumah manusia silver yang sempat terjaring razia Satpol PP untuk dilakukan assessment.
Kepala Dinsos Jember, Ahmad Helmi Lukman, Rabu (17/5/23) mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih berkeliling melakukan penggalian informasi tentang potensi-potensi apa yang mereka miliki agar dapat dilakukan pembinaan. Termasuk melakukan pendekatan kepada RT/RW setempat, menginformasikan bahwa yang bersangkutan melakukan kegiatan mengemis sebagai manusia silver.
Dinsos merasa perlu mengetahui secara mendalam permasalahan-permasalahan yang menjadi alasan para manusia silver tersebut mengemis. Dinsos ingin menggali dan melihat potensi yang dimiliki sehingga dapat diarahkan, dan dilakukan pembinaan seperti yang mereka inginkan.
Helmi menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Disnaker Jember serta UPT-UPT di tingkat Propinsi yang siap menampung dan memberikan pelatihan kepada para manusia silver.
Menurut Helmi, para manusia silver yang sempat terjaring razia tersebut berasal dari Jenggawah, Rambipuji, Kalisat, Mayang, dan Ajung. Menurut pengakuan, mereka tidak saling kenal. Namun entah karena alasan apa mereka akhirnya melakukan aktivitas meminta-minta dijalanan bersama-sama.
Dinsos mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada para pengemis di traffic light, baik kepada manusia silver atau yang lain. Karena hal itu hanya akan memicu munculnya pengemis-pengemis lainnya. Terlebih, berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2015 telah diatur bahwa yang memberi kepada pengemis juga bisa dikenakan sanksi.
Meski telah beberapa kali dirazia Satpol PP, para manusia silver masih terus melakukan aktivitas mengemis. Bedanya, mereka mulai bergeser dari kawasan kota ke daerah pinggiran kota seperti di lampu merah Sukorejo dan Tegal Besar.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.