Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) asal partai Gerindra, Edhy Prabowo kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (24/3/2021).  Pemeriksaan itu untuk melengkapi berkas tersangka terkait kasus dugaan korupsi izin benih lobster di KKP tahun 2020.

Usai menjalani pemeriksaan selama 4 jam, tersangka Edhy keluar dari lantai 2 ruang pemeriksaan didampingi Penasehat Hukumnya, Soesilo aribowo. Saat dikonfirmasi awak media, Edy mengaku bahwa pemeriksaan kali ini merupakan pelimpahan tahap dua, yakni pelimpahan berkas dan tersangka serta barang bukti dari Penyidik ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dirinya menjadi tahanan JPU dengan menuju 20 hari kerja masa persidangan.

Lebih jauh tersangka Edhy mengaku siap membuktikan bank garansi di persidangan nantinya. Namun, ia tak membantah jika pihaknya akan menghadirkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subiakto sebagai saksi a de charge (saksi meringankan) bagi dirinya di persidangan.

Sementara Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan jika penyidik menyerahkan berkas perkara dan tersangka penuntutan. Ada 6 orang tersangka terkait kasus korupsi KKP ini. Selanjutnya, keenam tersangka akan ditahan selama 20 hari kedepan, di rutan masing-masing para tersangka ditahan saat ini.

Menurut Ali, dalam tenggat 14 hari ke depan, tim JPU akan menyusun surat dakwaan serta melimpahkan berkas perkara 6 tersangka ke PN Tipikor Jakarta Pusat. Sebelum dilimpahkan berkas para tersangka ini, setidaknya tim penyidik KPK telah memeriksa sebanyak 157 orang saksi dari pejabat KKP, serta pihak swasta eksportir lobter.(mrl)