Sejak Selasa 3 Oktober lalu sebanyak 97 PKL yang selama ini berjualan di trotoar Jalan Gajah Mada dan Sultan Agung direlokasi.

Mereka dipindahkan untuk berjualan di Jalan Samanhudi mulai sore hari. Namun, selama hampir setengah bulan berjalan, banyak tempat berjualan terpantau kosong ditinggalkan PKL.

Sebelumnya Pemkab menyediakan tempat 2x3 meter yang telah ditandai untuk ditempati PKL tanpa biaya alias gratis.

Seger Warsono, penjual ikan asap yang masih berjualan di kawasan itu, mengaku jika kondisinya sepi karena banyak PKL yang pindah ke tempat lain. Karena sejauh ini masih sepi pembeli.

Mulanya Ia menerima direlokasi dengan alasan demi kebaikan bersama.

Seger berharap, kalau PKL mau kompak semua, seiring berjalannya waktu akan semakin ramai. Ia optimis akan hal itu. Karena ditempat yang baru ini bisa menjadi lokasi jujugan untuk kuliner.

Sebelumnya, ia biasa berjualan di trotoar Jalan Gajah Mada sejak pagi hingga malam. Sedangkan berjualan di Jalan Samanhudi mulai pada sore hari. Sehingga ia terpaksa harus mencari tempat lain agar jualan ikan asap pagi harinya tetap jalan.

Seger telah menjalani berjualan ikan asap sekitar sepuluh bulan terakhir. Ia menjual dengan harga Rp5.000 hingga Rp50.000. Tergantung jenis ikan dan ukurannya.

Cuma, kembali ia menyampaikan, relokasi memang menjadi masalah bagi penjual yang menggelar lapak pagi sampai sore. Harus bisa cari tempat lain agar terus dapat memperoleh pemasukan.(thn)