GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Fakultas Ilmu Budaya UNEJ kembali melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (5/3/23). Aksi yang diberi nama aksi jilid 2 ini menuntut Pemkab Jember untuk segera menyusun PPKD (Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan) Jember. Namun aksi tersebut mengundang kritik dari anggota parlemen.

Ketua DPK GMNI FIB UNEJ sekaligus korlap aksi Abdul Aziz Alfajri mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan apa yang sudah dilakukan DPRD dan Pemkab Jember karena tidak ada satupun anggota dewan maupun perwakilan Pemkab yang bisa ditemui dengan alasan yang tidak jelas.

Ia menambahkan sudah dua kali melakukan aksi untuk menemui anggota DPRD dan Pemkab Jember namun masih belum ada kejelasan. Hal itu yang membuat pihaknya merasa sangat kecewa.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan cara yang dilakukan demonstran dalam aksi ini.

Ia berpendapat, apa yang dilakukan mahasiswa tidak mencerminkan intelektualitas mereka. Saat menyadang gelar mahasiswa seharusnya cara mereka menyampaikan pendapat dilakukan dengan cara yang baik seperti dengan duduk bersama dan berdiskusi. Tanpa harus menggebrak meja dan memaki dengan bahasa yang kasar. Sehingga iapun menyayangkan perilaku tersebut. (raf)