Puluhan guru honorer yang tergabung dalam forum honorer GTT/PTT PGRI Jember mengadu ke DPRD Jember, Selasa (3/10/23). Mereka meminta penambahan jumlah kuota perekrutan untuk guru. Diketahui, formasi untuk guru di Jember tahun ini hanya dibuka untuk 26 orang.
Ketua Forum, Mulyadi menyampaikan, pihaknya meminta penundaan perekrutan tenaga guru tahun ini, karena menurutnya dengan jumlah yang hanya 26 orang tersebut menimbulkan kekecewaan tersendiri bagi para guru honorer.
Ia menyebut ada 635 guru honorer Jember yang seharusnya masuk dalam perekrutan P3K tahun ini.
Selain itu, adanya sekitar 900 orang PNS guru yang akan pensiun di rentang waktu tahun 2023-2024, turut menjadi alasan usulan penundaan perekrutan.
Sejauh ini upah yang diterima guru honorer sesuai masa pengabdiannya. Bagi yang sudah mengabdi selama 20 tahun paling tinggi mendapau upah sebesar Rp 2 juta .
Sementara Kadispendik Jember, Hadi Mulyono mengatakan, dari batas maksimal 30 persen anggaran belanja pegawai, lebih dari 24 persen anggaran digunakan di bidang pendidikan. Hal itu menunjukkan bahwa pemerintah sangat konsen terhadap pendidikan.
Total belanja pegawai sekitar Rp1,5 triliun telah mencapai 30,8 persen dari postur APBD Jember sebesar Rp4 triliun. Dari belanja pegawai tersebut paling banyak untuk Pendidikan sekitar Rp700 miliar. Insentif untuk guru Paud mencapai Rp34 miliar, dan GTT/PTT yang telah mendapat SK Bupati sebesar Rp93 miliar.
Sehingga, Hadi Mulyono menegaskan, perekrutan tenaga P3K guru saat ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemkab Jember.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.