HARGA CABAI RAWIT NAIK, PEDAGANG MENYEBUT KELANGKAAN PUPUK MENJADI PENYEBABNYA

HARGA CABAI RAWIT NAIK, PEDAGANG MENYEBUT KELANGKAAN PUPUK MENJADI PENYEBABNYA

HARGA CABAI RAWIT NAIK, PEDAGANG MENYEBUT KELANGKAAN PUPUK MENJADI PENYEBABNYA

Berdasarkan pantauan di Pasar Tanjung, Selasa (21/2/23) harga cabai rawit mencapai Rp.75 ribu perkilogram. Pedagang sayur Pasar Tanjung Luluk Maisyaroh menuturkan, kenaikan harga produk pertanian khususnya cabai rawit disebabkan pasokan yang sedikit.

Luluk mengatakan, sedikitnya pasokan cabai dikarenakan petani enggan menanam cabai karena terkendala dalam mendapatkan pupuk. Selain mahal, pupuk di lapangan juga langka.

Hal ini disampaikan berdasarkan pengalamannya, ketika hendak menyewakan lahan tetapi tidak ada petani yang mau menyewa lantaran saat menanam tidak ada jaminan ketersediaan pupuk.

Saat dikonfirmasi, Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro, membenarkan adanya kenaikan harga cabai rawit. Hingga kini pihaknya masih mengandalkan upaya pembagian bibit cabai yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Jember pada pertengahan Bulan Desember tahun lalu untuk menekan harga.

Selain itu, untuk pasokan cabai rawit dan beberapa komoditas sayuran untuk Kabupaten Jember selama ini masih dipasok dari beberapa kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi,  Lumajang, dan Probolinggo.

Cabai rawit juga menjadi penyumbang terbesar inflasi Kabupaten Jember pada bulan Januari lalu, dengan besaran sumbangan inflasi mencapai 35,74 persen.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B