Menteri Agama RI telah mengimbau peringatan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat (12/2/2021) dilaksanakan secara sederhana. Imbauan itupun diterapkan salah satunya di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Pay Lien San, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti.

Wakil Ketua Pengurus TITD Pay Lien San, Hery Nofem Stadiono mengatakan, jika di tahun sebelumnya umat Konghucu Jember merayakannya dengan semarak, tapi tahun ini berbeda karena adanya pandemi Covid-19. Tahun 2020 lalu menjadi perayaan Imlek yang paling meriah, dengan menghadirkan lebih dari 300 orang dan mengundang elemen lintas agama. Namun, di tahun ini, pihaknya tidak bisa melakukan hal serupa.

Selain itu menurut Hery, umat yang melakukan sembahyang atau ibadah Imlek 2572 tahun inipun bekurang drastis. Kalau tahun-tahun sebelumnya, jumlah umat yang melaksanakan sembahyang di hari Imlek bisa berjumlah ratusan, namun tahun ini hanya berkisar 10 persennya saja.

Meski demikian, Hery mengungkapkan, umat menyadari kondisi saat ini dan menaati imbauan dari pemerintah. Untuk tetap menjaga semangat Imlek, umat bisa datang ke TITD Pay Lien San dan berdoa sendiri-sendiri dengan tekun harapannya terkabul. Pihaknya memastikan, bagi umat yang datang untuk sembahyang, protokol kesehatan diterapkan secara disiplin, seperti wajib memakai masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak. TITD Pay Lien San juga dibuka mulai pukul 05.00 – 20.00 WIB.

Rangkaian ibadah Imlek akan berjalan hingga perayaan Cap Go Meh di tanggal 15 Imlek atau 26 Februari 2021. Hery memastikan, tidak akan ada perayaan dalam Cap Go Meh, sehingga meminimalisir kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hery menambahkan, tahun 2021 ini merupakan tahun kerbau logam sesuai dengan kalender Cina. Sesuai dengan filosofinya, kerbau dikenal sebagai binatang yang kuat, pantang menyerah, baik dan jujur. Selaras dengan makna kerbau, pihaknya berharap pandemi bisa segera selesai di tahun ini.(rex)