IBU YANG BUNUH DIRI SETELAH MEMBUNUH DUA ANAKNYA, MENJALANI PENGOBATAN PENYAKIT JIWA NAMUN TERHENTI KARENA BIAYA

IBU YANG BUNUH DIRI SETELAH MEMBUNUH DUA ANAKNYA, MENJALANI PENGOBATAN PENYAKIT JIWA NAMUN TERHENTI KARENA BIAYA

IBU YANG BUNUH DIRI SETELAH MEMBUNUH DUA ANAKNYA, MENJALANI PENGOBATAN PENYAKIT JIWA NAMUN TERHENTI KARENA BIAYA

Seorang ibu yang melakukan bunuh diri diduga usai membunuh dua orang anaknya memiliki riwayat gangguan jiwa. Hal ini dikatakan Sumardiono, Kepala Kampung Lingkungan Krajan, Desa Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember.

Menurutnya, beberapa percobaan bunuh diri dan tindakan membahyakan nyawa sebelumnya juga pernah terjadi.

Dalam kesehariannya, Husnul Khotimah (31) jarang bergaul dengan tetangga sekitar. Orangnya cenderung tertutup dan memang sudah sejak lama mengalami gangguan jiwa.

Sumardiono yang pernah tinggal berdekatan dengan rumah Husnul mengenal betul riwayat kejiwaannya. Pernah sosok Husnul keluar rumah dan hilang untuk beberapa waktu. Kemudian tiba-tiba kembali lagi kerumah.

Begitu pula anak pertamanya, LA (7) yang telah meninggal. Ketika ada pintu terbuka pasti akan keluar tanpa sepengetahuan siapapun pergi kemana. Menurutnya LA juga mengalami gangguan jiwa.

Sumardiono mengatakan, kalau ditanya suaminya, Agus Riyadi (36), istrinya menjawab tidak ada masalah. Hanya saja seolah ia mendengar ada suara bisikan-bisikan.

Sebelumnya, waktu masih tinggal di Ajung, Husnul pernah mencoba melakukan upaya bunuh diri. Ia menggendong anak pertamanya dan mencoba menenggelamkan diri di sungai Bedadung. Namun upayanya digagalkan warga.

Kemudian kepada anak ketiganya AVS, Husnul pernah menenggelamkannya dalam bak mandi, namum berungtung masih dapat diselamatkan oleh keluarga lainnya.

Sebelumnya, Husnul dan anak pertamanya sempat beberapa kali menjalani perawatan psikologis di RSUD dr Soebandi. Setiap bulan Husnul dan anaknya LA selalu kontrol ke rumah sakit dan harus menebus obat.

Namun menurut Kapolres Jember AKBP M. Nur Hidayat, karena keterbatasan ekonomi, sang suami tidak lagi dapat menebus obat sejak bulan Mei kemarin. Dalam kesehariannya, Agus bekerja berjualan jajanan cilok keliling.

Kapolres telah menyampaikan kepada Bupati untuk mencari solusi terkait kondisi masyarakat yang perlu perhatian khusus. Kapolres mengatakan, untuk sementara anak kedua, RKZ (6), telah mendapatkan pendampingan psikologis dari tim yang dikirim Bupati. (thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B