Selama Bulan Agustus 2023 Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 117,36. Inflasi bulan Agustus sebagian besar disumbang oleh komoditas beras.

Penanggung jawab tim distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember, Merivita Zulfa Faizatin Jumat (1/9/23) mengatakan, menurut pantauan BPS, beras mengalami kenaikan harga mulai dari Rp500-Rp1.000 per kilogram sejak awal Agustus.

Hal itu dikarenakan produktivitas padi yang mulai menurun pada Agustus karena dampak musim kemarau panjang. Selain itu juga dikarenakan kelangkaan pupuk di tingkat petani, serta naiknya harga gabah menjadikan harga beras terus merangkak naik.

Selain beras, rokok juga memberikan andil terbesar kedua inflasi Jember. BPS memantau adanya kenaikan harga rokok secara kontinyu meski nilainya kecil.

Dimana seharusnya sesuai ketentuan bea cukai kenaikan harga rokok terjadi di awal tahun. Namun produsen rokok menaikan harganya sedikit demi sedikit sehingga turut memberi andil inflasi.

Jember berada di urutan 34 dari 90 kota IHK di Indonesia yang menghitung inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,55 persen.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur seluruh kabupaten mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,16 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,02 persen. Jember dengan inflasi 0,03 persen berada di terendah kedua sama dengan Kediri.

Sementara untuk inflasi berjalan year to date (YtD) Jember berada di angka 1,48 persen. Inflasi tahunan year-on-year Jember termasuk masih tinggi yakni 4,23 persen.(thn)